Proyek restoran ini merupakan kelanjutan dari sejarah Palais Garnier. Pada tahun 1875, Charles Garnier, arsitek dari Opera Garnier, mengatakan dalam draft akhirnya bahwa ia ingin menciptakan sebuah restoran di Rotonde du Glacier. Dua upaya sebelumnya yaitu pada tahun 1973 dan 1992 gagal, sekarang setelah 136 tahun, keinginan Charles Garnier akhirnya terealisasikan.
Opéra de Paris, L’Opéra Garnier, Paris Opéra atau L’Opéra Populaire merupakan gedung pertunjukan opera pertama yang menetapkan gaya baru untuk gedung pertunjukan opera di seluruh dunia dalam beberapa dekade. Gedung ini juga menjadi sangat populer berkat novel gothic karya Gaston Leroux, Phantom of the Opera, mengambil setting di tempat ini. Pemiliknya, Jean-Philippe dan Pierre-François Blanc bersama dengan arsitek Odile Decq berhasil menciptakan sebuah restoran elegan yang menunjukkan keagungan bangunan bergaya baroque ini.
L’Opéra Restaurant terletak di bangunan yang terdaftar pada National Commission of Historical Monuments. Seperti bangunan bersejarah lainnya, pada saat pembangunan, restoran ini juga dihadapkan pada kerterbatasan konstruksi dan standar. “All our facilities, piers, mezzanines and equipment were integrated into the site without touching the stones,” jelas Pierre-Francois Blac pada saat wawancara.
Odile Decq merancang elemen dekorasi mencolok yang muncul dalam arsitektur sebagai awan putih melayang di atas bar dan ruang makan dengan bangku, kursi, dan meja warna merah cemerlang. Tambahkan pencahayaan dramatis dan panel kaca bergelombang besar untuk membuat kesan ‘wow’ begitu memasuki ruangan restoran. L’Opéra memiliki 170 kursi di dalam restoran dan 180 kursi lain di teras depannya. Terakhir, untuk makanannya, Chef Christopher Aribert, pemegang 2 bintang Michelin, dan Yann Tanneau telah membuat menu makan menarik yang memadukan hidangan tradisional dan modern untuk para tamu yang datang berkunjung ke L’Opéra Restaurant.
Sumber: www.afflante.com